berita

Di tengah semakin seriusnya latar belakang permasalahan keamanan pangan, muncullah jenis alat uji baru yang berbasis padaUji Imunosorben Terkait Enzim (ELISA)secara bertahap menjadi alat penting dalam bidang pengujian keamanan pangan. Ia tidak hanya menyediakan cara yang lebih tepat dan efisien untuk pemantauan kualitas pangan, tetapi juga membangun garis pertahanan yang kuat untuk keamanan pangan konsumen.

Prinsip kerja alat uji ELISA adalah memanfaatkan reaksi pengikatan spesifik antara antigen dan antibodi untuk menentukan secara kuantitatif kandungan zat target dalam makanan melalui pengembangan warna substrat yang dikatalisis oleh enzim. Proses operasinya relatif sederhana dan memiliki spesifisitas serta sensitivitas yang tinggi, sehingga memungkinkan identifikasi dan pengukuran zat berbahaya dalam makanan secara akurat, seperti aflatoksin, okratoksin A, danRacun T-2.

Dalam hal prosedur operasional spesifik, alat uji ELISA biasanya mencakup langkah-langkah berikut:

1. Persiapan sampel: Pertama, sampel makanan yang akan diuji perlu diproses dengan tepat, seperti ekstraksi dan pemurnian, untuk mendapatkan larutan sampel yang dapat digunakan untuk deteksi.

2. Penambahan sampel: Larutan sampel yang telah diolah ditambahkan ke sumur yang telah ditentukan dalam pelat ELISA, dengan setiap sumur berhubungan dengan zat yang akan diuji.

3. Inkubasi: Pelat ELISA dengan sampel tambahan diinkubasi pada suhu yang sesuai selama jangka waktu tertentu untuk memungkinkan pengikatan penuh antara antigen dan antibodi.

4. Pencucian: Setelah inkubasi, larutan pencuci digunakan untuk menghilangkan antigen atau antibodi yang tidak terikat, mengurangi gangguan pengikatan nonspesifik.

5.Penambahan substrat dan pengembangan warna: Larutan substrat ditambahkan ke setiap sumur, dan enzim pada antibodi berlabel enzim mengkatalisis substrat untuk mengembangkan warna, membentuk produk berwarna.

6. Pengukuran: Nilai absorbansi produk berwarna di setiap sumur diukur menggunakan instrumen seperti pembaca ELISA. Kandungan zat yang akan diuji kemudian dihitung berdasarkan kurva standar.

Ada banyak kasus penerapan alat uji ELISA dalam pengujian keamanan pangan. Misalnya, selama pengawasan keamanan pangan dan pemeriksaan sampel rutin, otoritas regulasi pasar menggunakan alat uji ELISA untuk mendeteksi kadar aflatoksin B1 yang berlebihan dalam minyak kacang yang diproduksi oleh pabrik minyak dengan cepat dan akurat. Tindakan hukuman yang tepat segera diambil, yang secara efektif mencegah zat berbahaya tersebut membahayakan konsumen.

花生油

Selain itu, karena kemudahan pengoperasian, keakuratan, dan keandalannya, alat uji ELISA banyak digunakan dalam pengujian keamanan berbagai makanan seperti produk perairan, produk daging, dan produk susu. Alat ini tidak hanya mempersingkat waktu deteksi dan meningkatkan efisiensi secara signifikan, tetapi juga memberikan dukungan teknis yang kuat bagi otoritas regulasi untuk memperkuat pengawasan pasar pangan.

Dengan kemajuan teknologi yang berkelanjutan dan meningkatnya kesadaran masyarakat akan keamanan pangan, alat uji ELISA akan memainkan peran yang semakin penting dalam bidang pengujian keamanan pangan. Di masa mendatang, kami berharap munculnya lebih banyak inovasi teknologi secara terus-menerus, yang bersama-sama mendorong perkembangan pesat industri keamanan pangan dan memberikan jaminan yang lebih kuat bagi keamanan pangan konsumen.


Waktu posting: 12-Des-2024